Sabtu, 24 September 2011

SLAMABAD

SLAMABAD - Pakistan memberikan peringatan kepada Amerika Serikat (AS) bila terus menerus menuduh mereka melakukan standar ganda dalam perang melawan terorisme. Ancaman ini tentunya makin memperuncing krisis antara kedua negara.

Ancaman yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar, merupakan bentuk respons keras dari Kepala Staf Gabungan Militer AS Laksamana Mike Mullen yang menuduh adanya mata-mata Pakistan yang bekerja sama dengan jaringan teroris Haqqani.

Haqqani sendiri dikenal sebagai faksi paling keras dan berbahaya dalam tubuh kelompok militan Taliban di Afghanistan. 

Tuduhan ini sendiri merupakan tuduhan paling serius yang pernah dilontarkan oleh seorang pejabat tinggi Amerika kepada Pakistan.

"Kalian (AS) akan kehilangan sekutu. Kalian tidak bisa mengasingkan Pakistan dan mengisolasi rakyat Pakistan. Bila Amerika memilih melakukan hal tersebut, maka mereka akan menanggung sendiri akibatnya," tegas Menlu Hina Rabbani Khar seperti dikutip Reuters, Jumat (23/9/2011).

Laksamana Mullen yang berbicara di depan Senat AS, menuduh jaringan Haqqani yang melancarkan serangan ke Kedutaan Besar AS di Kabul, Afghanistan pekan lalu, mendapatkan bantuan dari pihak intelijen Pakistan (ISI).

Hubungan kedua negara yang saat ini sepertinya makin memburuk, membuat perang melawan terorisme semakin terancam. Belum lagi hubungan Pakistan dengan China yang semakin erat, sepertinya makin membuat hubungan Islamabad dan Washington memanas.

"Hubungan sekutu sudah sepatutnya tidak diwarnai dengan saling tuduh, tidak mencari kesalahan dan tentunya hubungan dua sekutu seharusnya tidak saling mempermalukan di depan publik. Ini sama sekali tidak dapat diterima," ucap Khar.

AS sudah sejak lama mendesak Pakistan untuk mengejar jaringan Haqqani yang juga berafiliasi dengan Al Qaeda. Diyakini, jaringan teroris ini memiliki basis operasi di Waziristan Utara yang berdekatan dengan perbatasan Afghanistan.

Pakistan sendiri membela diri bahwa pasukan mereka terlalu kewalahan melakukan perlawanan dengan pihak Taliban. Namun, banyak ahli menilai Pakistan menggunakan jaringan Haqqani sebagai partner strategis untuk melawan pengaruh India di Afghanistan.

Tetapi Laksamana Mullen sendiri menilai bahwa Haqqani adalah sebauh kepanjangan tangan dari Dinas Intelijen Pakistan (ISI). Sebuah tuduhan yang tentunya dibantah keras oleh Pakistan.

AS sendiri patut berhati-hati dengan tuduhan ini. Pakistan mengakui bahwa melakukan serangan ofensif kepada kelompok Haqqani dinilai terlalu beresiko. 

Kelompok ini diperkirakan memiliki 10.000 hingga 15.000 prajurit berani mati, dan bila Pakistan melawan diperkirakan korban akan lebih banyak jatuh di pihak Pakistan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar